Monday, February 3, 2020

Apa Perbedaan Mencolok Antara Depresi dan Kesedihan Biasa?

depresi, faktor penyebab depresi, mengatasi depresi, jenis depresi, contoh depresi, depresi pdf, obat depresi, gejala depresi akut, depresi pada remaja

Berita mengenai selebriti Mancanegara yang memilih mengakhiri hidupnya sendiri karena depresi marak belakangan ini. Baru-baru ini, penyanyi Korea Selatan kang Daniel pun memutuskan untuk hiatus dari dunia hiburan karena depresi yang dideritanya. 

Melansir Mayo Clinic, depresi merupakan gangguan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus. Gangguan mental ini seringkali mempengaruhi bagaimana kita merasa, berpikir dan berperilaku dan dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik. Bahkan, depresi bisa membuat penderitanya kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari yang normal, dan merasa seolah hidup tidak layak dijalani.

Terkadang, orang menganggap depresi hanyalah kesedihan biasa yang bisa hilang seiring berjalannya waktu. Kesedihan maupun depresi memang sama-sama melibatkan perasaan sedih dan membuat seseorang menarik diri dari aktivitas sehari-hari. Namun, bersedih sebenarnya tidak sama dengan depresi.

Depresi dan Kesedihan

  • Dalam kesedihan, perasaan menyakitkan dalam waktu relatif lebih cepat dan sering kali bercampur dengan datangnya ingatan akan hal-hal yang membuat kita merasakan kesedihan itu. 
  • Sementara itu, pada penderita depresi terjadi perubahan suasana hati dan penurunan minat selama hampir dua minggu. 
  • Orang yang bersedih biasanya masih merasa memiliki harga diri. 
  • Lain halnya dengan penderita depresi, biasanya mereka merasa tidak berharga dan membenci diri sendiri. 
  • Untuk memberi penanganan yang tepat, kita benar-benar harus bisa membedakan mana kesedihan biasa dan mana yang masuk dalam kategori depresi. 
  • Depresi bisa dialami oleh siapapun, bahkan oleh orang yang hidupnya nampak baik-baik saja. 

Beberapa faktor dapat berperan dalam depresi: 

  • Biokimia: Perbedaan bahan kimia tertentu di otak dapat berkontribusi pada gejala depresi. Genetika: Depresi dapat terjadi dalam keluarga. Sebagai contoh, jika satu kembar identik mengalami depresi, yang lain memiliki kemungkinan 70 persen untuk menderita suatu penyakit dalam kehidupan. 
  • Kepribadian: Orang-orang dengan harga diri rendah, yang mudah diliputi oleh stres, atau yang umumnya pesimistis tampaknya lebih mungkin mengalami depresi. 
  • Faktor lingkungan: Paparan terus menerus terhadap kekerasan, penelantaran, pelecehan atau kemiskinan dapat membuat beberapa orang lebih rentan terhadap depresi. 

Tindakan Pencegahan 
Ada sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi gejala depresi. Bagi banyak orang, olahraga teratur membantu menciptakan perasaan positif dan meningkatkan suasana hati. Tidur teratur dan berkualitas, mengonsumsi makanan yang sehat dan menghindari alkohol juga dapat membantu mengurangi gejala depresi.

Depresi adalah penyakit nyata yang harus segera ditangani. Dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, gangguan mental ini bisa segera ditangani. Jika kita mengalami gejala depresi, langkah pertama adalah menemui dokter keluarga atau psikiater. Bicarakan masalah kita dan minta evaluasi menyeluruh. Ini adalah awal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental.

Postingan Sebelumnya
Postingan Selanjutnya